KATA PENGANTAR
Puji
dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Penyakit akibat kegagalan system
pertahanan tubuh .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak
mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Pamekasan 10-05-2012
Penulis:Moh Zahri
Daftar isi
Kata pengantar ..................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
Bab I pendahuluan .............................................................................................
A.
Latar
belakang………………………………………………………
Bab II Pembahasan............................................................................................
A.
Penyakit akibat
kegagalan system pertahanan tubuh ...............................
B.
……………………………………………………………
Bab III Penutup..................................................................................................
A.
Kesimpulan ..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahukah Anda bahwa kita bisa mati meskipun hanya diserang oleh virus flu jika tidak memiliki sistem kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan tubuh ibarat itu tentara Tubuh kita yang menjaga tubuh dari serangan virus, bakteri, parasit, sel tumor, sel kanker dan sebagainya.
Coba Anda bayangkan apa yang terjadi jika "tentara tubuh" ini menyerang tubuh kita sendiri? Masalah ini disebut dengan kegagalan sistem imun tubuh.
Kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh mengakibatkan sel imun menyerang jaringan atau sel nya sendiri atau sel tubuh lain yang sehat,sistem imun gagal untuk membedakan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang bagian dari tubuh.
Penyakit-penyakit yang muncul karena kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh atau sistem imun yang terlalu aktif dan bodoh disebut penyakit autoimun. Berikut penyakit-penyakit yang merupakan
penyakit autoimun atau penyakit yang muncul karena kegagalan sistem imun:
1. Asma
2. Elergi
3. Psoriasis
4. Lupus
5. Tiroid
6. Rheumatoid Arthritis
7.Dsb
Dalam pengobatan kedokteran, tidak ada obat untuk penyakit-penyakit autoimun. Obat-obatan yang tersedia adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit (rasa sakit). Sumber penyakit itu
sendiri tidak ada obatnya. Ketika symptom (gejala hilang), kita merasa sembuh padahal sebenarnya penyakit tetap ada.
Sebuah produk revolusioner dari riset 4life menghasilkan transfer factor advance. Sehingga aneka penyakit-penyakit autoimun diatas dapat disembuhkan karena produk ini akan menenangkan sistem imun yang
terlalu aktif ke level yang normal dan mendidik sistem imun sehingga sistem imun tersebut tidak lagi menyerang jaringan yang sehat dalam tubuh.
Transfer factor terbuat dari susu awal sapi dan kuning telur, diproses dengan teknologi tinggi, zat-zat atau protein-protein tidak bermanfaat serta menimbulkan efek buruk bagi tubuh telah dibuang.
Aman dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari balita hingga lansia, aman tanpa efek samping.
Kesehatan kita adalah investasi yang tak ternilai, setiap detik dalam hidup kita adalah saat-saat yang penting, jangan biarkan penyakit menganggu kesehatan kita.
Jagalah kestabilan sistem imin kita dengan pola hidup sehat dan olahraga..!!!
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENYAKIT AKIBAT KEGAGALAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH
1. ALERGI
Alergi
dapat berkembang pada umur berapa saja, kemungkinan bahkan didalam kandungan. Mereka umumnya
terjadi pada anak-anak namun mungkin dapat menimbulkan gejala-gejala untuk
pertama kalinya pada waktu dewasa. Asma
mungkin berlangsung lama pada orang-orang dewasa sedangkan alergi hidung
cenderung berkurang di usia tua.
Kenapa, mungkin anda tanya, beberapa orang
sensitif (peka) terhadap allergen-allergen tertentu dimana kebanyakan tidak
peka? Mengapa orang-orang alergi menghasilkan lebih banyak IgE dari pada yang
tidak alergi? Kelihatannya faktor utama yang membedakannya adalah keturunan.
Untuk beberapa waktu, telah diketahui bahwa kondisi-kondisi alergi cenderung
berkelompok/berkerumun didalam keluarga-keluarga. Risiko anda sendiri mengembangkan
alergi berhubungan dengan sejarah alergi dari orang tua anda. Jika tidak ada
satupun orang tua anda alergi, kesempatan anda mendapat alergi adalah kira-kira
15%. Jika satu orang tua alergi, risiko anda meningkat sampai 30% dan jika
kedua-duanya alergi, risiko anda lebih besar dari 60%.
Walaupun
anda mungkin mewarisi kecenderungan mengembangkan alergi, anda mungkin
kenyataanya tidak pernah mempunyai gejala-gejala. Anda juga tidak seharusnya
mewarisi alergi yang sama atau penyakit-penyakit yang sama seperti orang tua
anda. Masih belum jelas apa yang menentukan bahan-bahan apa yang memicu reaksi
pada orang yang alergi. Apalagi, penyakit-penyakit yang mana mungkin dapat
berkembang atau berapa beratnya gejala-gejala yang mungkin terjadi, belum
diketahui.
Potongan
utama lainnya dari teka-teki alergi adalah lingkungan. Adalah jelas bahwa anda
harus mempunyai tendensi genetik dan di ekspose pada allergen sehingga
mengembangkan alergi. Sebagai tambahan, lebih hebat dan ber-ulang-ulang ekspose
pada allergen dan lebih awal terjadi didalam kehidupan, lebih mungkin alergi
akan berkembang.
Ada pengaruh-pengaruh
penting lainnya yang dapat berkomplot untuk menyebabkan kondisi-kondisi alergi.
Beberapa dari ini termasuk merokok, polusi, infeksi, dan hormon-hormon.
Kondisi-Kondisi Umum Alergi dan Gejal-Gejala dan Tanda-Tandanya
Bagian-bagian
tubuh yang cenderung bereaksi pada alergi termasuk mata-mata, hidung,
paru-paru, kulit, dan perut. Walaupun beragam penyakit-penyakit alergi dapat
timbul berbeda, mereka semua berasal dari tanggapan/reaksi imun yang berlebihan
pada bahan-bahan asing pada orang-orang yang sensitif. Uraian-uraian singkat
berikut akan menyajikan ikhtisar dari kelainan-kelainan alergi yang umum.
Alergi Rhinitis
Alergi
Rhinitis ("hay fever")
adalah yang paling umum dari penyakit-penyakit alergi dan merujuk pada
gejala-gejala hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari. Alergi rhinitis
sepanjang tahun atau alergi rhinitis abadi (perennial) umumnya disebabkan oleh
allergen-allergen didalam rumah/ruangan, seperti tungau (dust mites), dander
binatang, atau jamur-jamur. Juga dapat disebabkan oleh serbuk sari.
Gejala-gejala berasal dari peradangan dari jaringan yang melapisi bagian dalam
hidung (pelapis atau selaput-selaput lendir) setelah allergens dihirup.
Area-area yang berdekatan, seperti telinga-telinga, sinus-sinus, dan
tenggorokan dapat juga terlibat. Gejala-gejala yang paling umum termasuk:
·
Hidung meler
·
Hidung mampet
·
Bersin
·
Hidung gatal
·
Telinga-telinga dan
tenggorokan yang gatal
Pada tahun
1819, seorang dokter inggris, John Bostock, pertama kali menggambarkan h ay fever dengan merinci gejala-gejala
hidung musiman sendirinya, yang dia sebut "summer catarrh". Kondisi
disebut hay fever karena diperkirakan disebabkan oleh "new hay".
Asma
Asma adalah
persoalan pernapasan yang berasal dari peradangan dan kekejangan ( spasm) dari saluran udara paru-paru
(bronchial tubes). Peradangan menyebabkan penyempitan dari saluran-saluran
udara, yang mana membatasi aliran udara kedalam dan keluar dari paru-paru. Asma
paling sering, namun tidak selalu, dihubungkan dengan alergi-alergi.
Gejala-gejala umum termasuk:
·
Sesak Napas
·
Mencuit-cuit
(Wheezing)
·
Batuk
·
Sesak Dada
Alergi Mata-Mata
Alergi
mata-mata (allergic conjunctivitis)
adalah peradangan dari lapisan-lapisan j\aringan (membranes) yang menutupi
permukaan dari bola mata dan permukaan bawah dari kelopak mata. Peradangan
terjadi sebagai hasil dari reaksi alergi dan mungkin dapat menghasilkan
gejala-gejala berikut:
·
Kemerahan dibawah
kelopak dan mata keseluruhannya
·
Mata-mata yang berair
dan gatal
·
Pembengkakkan dari
membran-membran
2. Imunodefisieinsi
Imunodefisiensi adalah
keadaan dimana sistem kekebalan seseorang sangat lemah atau tidak mampu
melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya. Imunodefisiensi dapat terjadi
karena bawaan sejak lahir maupun muncul di waktu dewasa.
Imunodefisiensi yang paling
mematikan adalah AIDS ( acquire immune deficiency syndrome) yang disebabkan HIV
(Human Immunodefiency virus). HIV menghambat kerja sel T helper sehingga
menekan sistem kekebalan. Penderita AIDS umumnya meninggal karena komplikasi
berbagai tidak dapat diatasi oleh sstem kekebalannya yang
HIV AIDS adalah penyakit yang
disebabkan oleh sejenis virus yang dikenali sebagai HIV (Human Immunodeficiency
Virus) yang menyebabkan kegagalan sistem imun tubuh. HIV
AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun
tubuh). Ini karena kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggung
jawab melawan penyakit yang disebabkan oleh kuman (more…)
Penyakit HIV AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus
yang dikenali sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan
kegagalan sistem imun tubuh. Penyakit HIV AIDS melumpuhkan
kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun tubuh). Ini karena kuman
HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggungjawab melawan penyakit yang
disebabkan oleh kuman bakteria, virus dan lain-lain. Penyakit
HIV AIDS bukan penyakit yang langsung menimbulkan reaksi
sakit pada seseorang. Akan tetapi penyakit HIV ini akan terasa jika sudah lama
menderita akan tetapi tidak segera ditangani.
(more…)
Incoming search terms:
- Penyakit Hiv
- penyakit sistem imun
- hiv disebabkan oleh
- gejala gangguan syaraf centra
- gejala HIV setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat pelindung
- hiv disebabkan oleh apa
- apakah batuk gak henti-henti menyebabkan penyakit hiv / aids
- cara penularan penyakit aids melalui kontak seksual
- mengapa hiv dan aids hubungan imunitas
3. Autoimunitas
adalah kegagalan organisme untuk mengenali bagian-bagian penyusunnya sendiri sebagai''diri'', yang
memungkinkan respon imun terhadap sel sendiri dan jaringan. Setiap penyakit
yang hasil dari seperti respon imun yang menyimpang disebut penyakit
autoimun. Contoh menonjol meliputi penyakit seliaka, diabetes mellitus
tipe 1 (IDDM), lupus eritematosus sistemik (SLE), sindrom Sjögren,
Churg-Strauss Syndrome, tiroiditis Hashimoto, penyakit Graves, idiopatik
purpura thrombocytopenic, dan rheumatoid arthritis (RA). ''Lihat Daftar
penyakit autoimun''.
Kesalahpahaman bahwa sistem kekebalan tubuh
individu benar-benar tidak mampu mengenali antigen diri''''bukanlah hal baru.
Paul Ehrlich, pada awal abad kedua puluh, mengusulkan konsep autotoxicus
horor, dimana 'normal' tubuh tidak me-mount respon imun terhadap
jaringan sendiri. Jadi, setiap respon autoimun itu dianggap abnormal dan
didalilkan untuk dihubungkan dengan penyakit manusia. Sekarang, diterima bahwa
respons autoimun merupakan bagian integral dari sistem kekebalan tubuh
vertebrata (kadang-kadang disebut 'autoimunitas alami'), biasanya dicegah dari
penyakit yang menyebabkan oleh fenomena toleransi imunologi untuk diri-antigen.
Autoimunitas tidak harus bingung dengan alloimmunity.
Autoimunitas adalah kegagalan sistem ekebalan
untuk mengenali sel tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan menganggap sel sebagai
antigen dan menghasilkan antibodi untuk melawannya.Contoh: Penyakit Lupus.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Oke sampai pada penghujung buku biologi kelas
11 karangan purnomo, kali ini kita akan membahas gangguan pada sistem kekebalan
tubuh.semoga bermanfaat
Anda tentunya pernah merasakan gangguan pada tubuh yang ditandai adanya rasa sakit, misalnya flu. Apa sebenarnya yang menyebabkan timbulnya suatu penyakit? Anda juga sering mendengar atau membaca penyakit AIDS. Bagaimana AIDS dapat menyerang manusia? Berikut ini akan dipelajari apa yang menyebabkan penyakit khususnya penyakit AIDS.
1. Penyebab Penyakit
Anda tentunya pernah merasakan gangguan pada tubuh yang ditandai adanya rasa sakit, misalnya flu. Apa sebenarnya yang menyebabkan timbulnya suatu penyakit? Anda juga sering mendengar atau membaca penyakit AIDS. Bagaimana AIDS dapat menyerang manusia? Berikut ini akan dipelajari apa yang menyebabkan penyakit khususnya penyakit AIDS.
1. Penyebab Penyakit
Mikrobia
yang menyebabkan penyakit disebut kuman penyakit (patogen). Mikrobia tersebut
dapat berupa bakteria, jamur, maupun virus. Bakteri dan jamur sebagian
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi berbeda dengan virus, yang merupakan
patogen memiliki sifat dapat menyebabkan penyakit. Sifat virus selalu hidup
pada organisme hidup lain (sebagai parasit). Di dalam tubuh organisme lain,
virus mampu berkembang biak secara capat dan dapat secara terus-menerus berubah
membentuk strain baru yang tahan terhadap obat. Contoh penyakit yang disebabkan
oleh aktivitas virus adalah influenza dan AIDS. Perhatikan Gambar 11.9.
- http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
- http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
- http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
- http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
- http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-068114009068114048068114055/
terbentuknya
antibodi.Antigen memiliki struktur tiga dimensi dengan dua atau lebih
determinant site.Determinant site merupakan bagian dari antigen yang dapat
melekat pada bagian sisi pengikatan pada antibodi.Antigen dapat berupa protein,
sel bakteri, atau zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme.
Antibodi adalah molekul protein
(immunoglobulin) yang memiliki satu atau lebih tempat perlekatan (combining
sites) yang disebut paratope (Brownlee, 2007).Antigen adalah molekul asing yang
mendatangkan suatu respon spesifik dari limfosit. Salah satu cara antigen
menimbulkan respon kekebalan adalah dengan cara mengaktifkan sel B untuk
mensekresi protein yang disebut antibodi. Istilah antigen sendiri merupakan
singkatan antibodi-generator (pembangkit antibodi).Masing-masing
antigen mempunyai bentuk molekuler khusus dan merangsang sel-sel B tertentu
untuk mensekresi antibodi yang berinteraksi secara spesifik dengan antigen
tersebut (Campbell,
2004).Interaksi antigen antibodi merupakan interaksi kimiawi yang dapat
dianalogikan dengan interaksi enzim dengan substratnya.Spesifitas kerja
antibodi mirip dengan enzim (Sadewa, 2008).
Kompleksitas antara
antigen-antibodi terjadi saat antiserum dicampur dalam perbandingan 1:1 dengan
antigen. Ikatan antara antigen-antibodi terjadi karena kekuatan kimia dan
molekuler yang dibangkitkan antara faktor antigen dan area pengikat antigen
pada Fab end molekul antibodi. Faktor antigen berasal dari permukaan molekul
dan dalam reaksinya dengan imunoglobulin akan cocok dengan salah satu reseptor
imunoglobulin. Ikatan yang terjadi antara antigen dan molekul imunoglobulin
walaupun sangat spesifik namun ikatannya lemah dan reversibel. Ikatan
elektrostatik yang didapatkan dari interaksi antara beban positif dan negatif
dalam molekul antigen dan antibodi, ikatan hidrogen, dan kekuatan intermolekul
tipe Van der Waals adalah yang terpenting. Beberapa contoh penerapan adanya
reaksi antigen-antibodi.
a) Golongan darah
dan transfusi darah
Tes aglutinasi adalah pendiagnosa yang berguna untuk
mendeteksi dan mengukur antibodi spesifik dalam serum pasien, untuk
mengidentifikasi antigen seperti bakteri dan virus (yang dikenal dengan
antisera) serta untuk menentukan golongan darah.Hemaglutinasi adalah aglutinasi
sel darah merah oleh antibodi yang spesifik untuk antigen membran sel.
Pemeriksaan golongan darah adalah contoh dari hemaglutinasi. Molekul antibodi
dengan satu reseptor pengikat dan satu reseptor bebas terikat pada antigen
membentuk jembatan (linkage) antara 2 mokelul antigen.Ikatan silang
antigen-antibodi ini berlanjut membentuk pola geometris komplek tiga dimensi
sampai menghasilkan satu kelompok besar.Aglutinasi ini terjadi bila ukuran
antigen lebih dari 2 μm (Nolte, 1977).
Golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketidakhadiran
antigen.Struktur kimia antigen golongan darah disusun oleh rantai gula panjang
berulang-ulang yang disebut fukosa, yang dengan sendirinya membentuk antigen O
bagi golongan darah O. Fukosa juga berperan sebagai dasar dari golongan darah
lainnya. Golongan darah A adalah antigen O (fukosa) ditambah gula yang disebut
N-asetil alactosamin yang ditambahkan pada ujungnya. Golongan darah B adalah
fukosa ditambah gula berbeda, D-galactosamin, pada ujungnya.Golongan darah AB
adalah fukosa ditambah N-asetil galactosamin dan D-galactosamin.Rantai gula
panjang berulang-ulang ini seperti antena, yang memproyeksi keluar dari
permukaan sel-sel kita, mengawasi antigen asing. Masing-masing golongan darah
memproduksi antibodi terhadap golongan darah lainnya.Inilah mengapa kita bisa
menerima transfusi dari sebagian golongan darah tetapi tidak dari yang lainnya.
Antibodi golongan darah ini tidak berada di sana untuk memperumit transfusi, tetapi lebih
untuk melindungi tubuh dari zat-zat asing, seperti bakteri, virus, parasit dan
beberapa makanan nabati yang mirip antigen golongan darah asing. Ketika sistem
kekebalan tubuh berusaha mengidentifikasi karakter yang mencurigakan, salah
satu hal pertama yang dicarinya adalah antigen golongan darah. Jika sistem
kekebalan tubuh bertemu salah satu zat yang mirip golongan darah yang berbeda,
ia akan menciptakan antibodi untuk melawannya. Reaksi antibodi ini
dikarakteristikkan oleh proses yang disebut aglutinasi (penggumpalan sel). Ini
berarti antibodi melekat pada antigen dan menjadikannya sangat lengket. Ketika
sel, virus, parasit dan bakteri digumpalkan, mereka melekat satu sama lain dan
“menggumpal”, yang menjadikan tugas pembuangan mereka lebih mudah. Ini lebih
seperti memborgol kriminal menjadi satu. Mereka menjadi tidak berbahaya
daripada ketika dibiarkan bergerak dengan bebas. Aglutinasi merupakan konsep
penting dalam analisis golongan darah. Antibodi golongan darah ini, yang
seringkali disebut isohemaglutinin, merupakan antibodi paling kuat dalam sistem
kekebalan tubuh, dan kemampuan mereka untuk menggumpalkan sel-sel golongan
darah yang berbeda sangat kuat sehingga bisa diamati dengan cepat di slide kaca
dengan mata biasa.
b) Pencangkokan
jaringan dan transplantasi organ
Kompleks histokompatibilitas mayor (MHC), yang merupakan
sidik jari protein yang unik untuk setiap individu, bertanggung jawab atas
stimulasi penolakan pencangkokan jaringan dan transplantasi organ. Molekul MHC
asing bersifat antigenik dan menginduksi respon kekebalan melawan jaringan atau
organ yang didonorkan itu. Untuk meminimalkan penolakan, upaya-upaya telah
dilakukan untuk sedekat mungkin mencocokkan MHC jaringan donor dengan MHC
jaringan resipien (penerima).
