Selasa, 29 Mei 2012

makalah penyakit/kelainan sistem pertahanan tubuh


                                              KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Penyakit akibat kegagalan system pertahanan tubuh .
 Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
 kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

 

 

 

 

 

 

 

Pamekasan 10-05-2012

Penulis:Moh Zahri

 

 

 

Daftar isi
Kata pengantar ..................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
Bab I pendahuluan .............................................................................................
A.     Latar belakang………………………………………………………
Bab II Pembahasan............................................................................................
A.     Penyakit akibat kegagalan system pertahanan tubuh ...............................
B.     ……………………………………………………………
Bab III Penutup..................................................................................................
A.     Kesimpulan ..............................................................................................

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

      Tahukah Anda bahwa kita bisa mati meskipun hanya diserang oleh virus flu jika tidak memiliki sistem kekebalan tubuh.

      Sistem kekebalan tubuh ibarat itu tentara Tubuh kita yang menjaga tubuh dari serangan virus, bakteri, parasit, sel tumor, sel kanker dan sebagainya.

      Coba Anda bayangkan apa yang terjadi jika "tentara tubuh" ini menyerang tubuh kita sendiri? Masalah ini disebut dengan kegagalan sistem imun tubuh.

      Kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh mengakibatkan sel imun menyerang jaringan atau sel nya sendiri atau sel tubuh lain yang sehat,sistem imun gagal untuk membedakan dengan tepat antara diri sendiri dan bukan diri sendiri, dan menyerang bagian dari tubuh.

      Penyakit-penyakit yang muncul karena kegagalan fungsi sistem kekebalan tubuh atau sistem imun yang terlalu aktif dan bodoh disebut penyakit  autoimun. Berikut penyakit-penyakit yang merupakan

penyakit autoimun atau penyakit yang muncul karena kegagalan sistem imun:

1. Asma

2. Elergi

3. Psoriasis

4. Lupus

5. Tiroid

6. Rheumatoid Arthritis

7.Dsb

      Dalam pengobatan kedokteran, tidak ada obat untuk penyakit-penyakit autoimun. Obat-obatan yang tersedia adalah untuk mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit (rasa sakit). Sumber penyakit itu

sendiri tidak ada obatnya. Ketika symptom (gejala hilang), kita merasa sembuh padahal sebenarnya penyakit tetap ada.

      Sebuah produk revolusioner dari riset 4life menghasilkan transfer factor advance. Sehingga aneka penyakit-penyakit autoimun diatas dapat disembuhkan karena produk ini akan menenangkan sistem imun yang

terlalu aktif ke level yang normal dan mendidik sistem imun sehingga sistem imun tersebut tidak lagi menyerang jaringan yang sehat dalam tubuh.

      Transfer factor terbuat dari susu awal sapi dan kuning telur, diproses dengan teknologi tinggi, zat-zat atau protein-protein tidak bermanfaat serta menimbulkan efek buruk bagi tubuh telah dibuang.

      Aman dikonsumsi oleh semua usia, mulai dari balita hingga lansia, aman tanpa efek samping.

      Kesehatan kita adalah investasi yang tak ternilai, setiap detik dalam hidup kita adalah saat-saat yang penting, jangan biarkan penyakit menganggu kesehatan kita.

Jagalah kestabilan sistem imin kita dengan pola hidup sehat dan olahraga..!!!

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

A.     PENYAKIT AKIBAT KEGAGALAN SISTEM PERTAHANAN TUBUH

 

1. ALERGI

                     Alergi dapat berkembang pada umur berapa saja, kemungkinan bahkan        didalam kandungan. Mereka umumnya terjadi pada anak-anak namun mungkin dapat menimbulkan gejala-gejala untuk pertama kalinya pada waktu dewasa. Asma mungkin berlangsung lama pada orang-orang dewasa sedangkan alergi hidung cenderung berkurang di usia tua.
            Kenapa, mungkin anda tanya, beberapa orang sensitif (peka) terhadap allergen-allergen tertentu dimana kebanyakan tidak peka? Mengapa orang-orang alergi menghasilkan lebih banyak IgE dari pada yang tidak alergi? Kelihatannya faktor utama yang membedakannya adalah keturunan. Untuk beberapa waktu, telah diketahui bahwa kondisi-kondisi alergi cenderung berkelompok/berkerumun didalam keluarga-keluarga. Risiko anda sendiri mengembangkan alergi berhubungan dengan sejarah alergi dari orang tua anda. Jika tidak ada satupun orang tua anda alergi, kesempatan anda mendapat alergi adalah kira-kira 15%. Jika satu orang tua alergi, risiko anda meningkat sampai 30% dan jika kedua-duanya alergi, risiko anda lebih besar dari 60%.
                     Walaupun anda mungkin mewarisi kecenderungan mengembangkan alergi, anda mungkin kenyataanya tidak pernah mempunyai gejala-gejala. Anda juga tidak seharusnya mewarisi alergi yang sama atau penyakit-penyakit yang sama seperti orang tua anda. Masih belum jelas apa yang menentukan bahan-bahan apa yang memicu reaksi pada orang yang alergi. Apalagi, penyakit-penyakit yang mana mungkin dapat berkembang atau berapa beratnya gejala-gejala yang mungkin terjadi, belum diketahui.
         Potongan utama lainnya dari teka-teki alergi adalah lingkungan. Adalah jelas bahwa anda harus mempunyai tendensi genetik dan di ekspose pada allergen sehingga mengembangkan alergi. Sebagai tambahan, lebih hebat dan ber-ulang-ulang ekspose pada allergen dan lebih awal terjadi didalam kehidupan, lebih mungkin alergi akan berkembang.
                     Ada pengaruh-pengaruh penting lainnya yang dapat berkomplot untuk menyebabkan kondisi-kondisi alergi. Beberapa dari ini termasuk merokok, polusi, infeksi, dan hormon-hormon.

            Kondisi-Kondisi Umum Alergi dan Gejal-Gejala dan Tanda-Tandanya

         Bagian-bagian tubuh yang cenderung bereaksi pada alergi termasuk mata-mata, hidung, paru-paru, kulit, dan perut. Walaupun beragam penyakit-penyakit alergi dapat timbul berbeda, mereka semua berasal dari tanggapan/reaksi imun yang berlebihan pada bahan-bahan asing pada orang-orang yang sensitif. Uraian-uraian singkat berikut akan menyajikan ikhtisar dari kelainan-kelainan alergi yang umum.

   Alergi Rhinitis

         Alergi Rhinitis ("hay fever") adalah yang paling umum dari penyakit-penyakit alergi dan merujuk pada gejala-gejala hidung musiman yang disebabkan oleh serbuk sari. Alergi rhinitis sepanjang tahun atau alergi rhinitis abadi (perennial) umumnya disebabkan oleh allergen-allergen didalam rumah/ruangan, seperti tungau (dust mites), dander binatang, atau jamur-jamur. Juga dapat disebabkan oleh serbuk sari. Gejala-gejala berasal dari peradangan dari jaringan yang melapisi bagian dalam hidung (pelapis atau selaput-selaput lendir) setelah allergens dihirup. Area-area yang berdekatan, seperti telinga-telinga, sinus-sinus, dan tenggorokan dapat juga terlibat. Gejala-gejala yang paling umum termasuk:
·         Hidung meler
·         Hidung mampet
·         Bersin
·         Hidung gatal
·         Telinga-telinga dan tenggorokan yang gatal
·         Post nasal drip
         Pada tahun 1819, seorang dokter inggris, John Bostock, pertama kali menggambarkan h           ay fever dengan merinci gejala-gejala hidung musiman sendirinya, yang dia sebut "summer catarrh". Kondisi disebut hay fever karena diperkirakan disebabkan oleh "new hay".

   Asma

         Asma adalah persoalan pernapasan yang berasal dari peradangan dan kekejangan (       spasm) dari saluran udara paru-paru (bronchial tubes). Peradangan menyebabkan penyempitan dari saluran-saluran udara, yang mana membatasi aliran udara kedalam dan keluar dari paru-paru. Asma paling sering, namun tidak selalu, dihubungkan dengan alergi-alergi. Gejala-gejala umum termasuk:
·         Sesak Napas
·         Mencuit-cuit (Wheezing)
·         Batuk
·         Sesak Dada

   Alergi Mata-Mata

         Alergi mata-mata (allergic conjunctivitis) adalah peradangan dari lapisan-lapisan j\aringan (membranes) yang menutupi permukaan dari bola mata dan permukaan bawah dari kelopak mata. Peradangan terjadi sebagai hasil dari reaksi alergi dan mungkin dapat menghasilkan gejala-gejala berikut:
·         Kemerahan dibawah kelopak dan mata keseluruhannya
·         Mata-mata yang berair dan gatal
·         Pembengkakkan dari membran-membran
2.  Imunodefisieinsi
Imunodefisiensi adalah keadaan dimana sistem kekebalan seseorang sangat lemah atau tidak mampu melakukan tugasnya melawan infeksi berbahaya. Imunodefisiensi dapat terjadi karena bawaan sejak lahir maupun muncul di waktu dewasa.
     Imunodefisiensi yang paling mematikan adalah AIDS ( acquire immune deficiency syndrome) yang disebabkan HIV (Human Immunodefiency virus). HIV menghambat kerja sel T helper sehingga menekan sistem kekebalan. Penderita AIDS umumnya meninggal karena komplikasi berbagai tidak dapat diatasi oleh sstem kekebalannya yang
HIV AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang dikenali sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan kegagalan sistem imun tubuh. HIV AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun tubuh). Ini karena kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggung jawab melawan penyakit yang disebabkan oleh kuman (more…)
Penyakit HIV AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang dikenali sebagai HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyebabkan kegagalan sistem imun tubuh. Penyakit HIV AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun tubuh). Ini karena kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggungjawab melawan penyakit yang disebabkan oleh kuman bakteria, virus dan lain-lain. Penyakit HIV AIDS bukan penyakit yang langsung menimbulkan reaksi sakit pada seseorang. Akan tetapi penyakit HIV ini akan terasa jika sudah lama menderita akan tetapi tidak segera ditangani. (more…)

Incoming search terms:

  • Penyakit Hiv
  • penyakit sistem imun
  • hiv disebabkan oleh
  • gejala gangguan syaraf centra
  • gejala HIV setelah melakukan hubungan seksual tanpa alat pelindung
  • hiv disebabkan oleh apa
  • apakah batuk gak henti-henti menyebabkan penyakit hiv / aids
  • cara penularan penyakit aids melalui kontak seksual
  • mengapa hiv dan aids hubungan imunitas
3. Autoimunitas adalah kegagalan organisme untuk mengenali bagian-bagian  penyusunnya sendiri sebagai''diri'', yang memungkinkan respon imun terhadap sel sendiri dan jaringan. Setiap penyakit yang hasil dari seperti respon imun yang menyimpang disebut penyakit autoimun. Contoh menonjol meliputi penyakit seliaka, diabetes mellitus tipe 1 (IDDM), lupus eritematosus sistemik (SLE), sindrom Sjögren, Churg-Strauss Syndrome, tiroiditis Hashimoto, penyakit Graves, idiopatik purpura thrombocytopenic, dan rheumatoid arthritis (RA). ''Lihat Daftar penyakit autoimun''.
Kesalahpahaman bahwa sistem kekebalan tubuh individu benar-benar tidak mampu mengenali antigen diri''''bukanlah hal baru. Paul Ehrlich, pada awal abad kedua puluh, mengusulkan konsep autotoxicus horor, dimana 'normal' tubuh tidak me-mount respon imun terhadap jaringan sendiri. Jadi, setiap respon autoimun itu dianggap abnormal dan didalilkan untuk dihubungkan dengan penyakit manusia. Sekarang, diterima bahwa respons autoimun merupakan bagian integral dari sistem kekebalan tubuh vertebrata (kadang-kadang disebut 'autoimunitas alami'), biasanya dicegah dari penyakit yang menyebabkan oleh fenomena toleransi imunologi untuk diri-antigen. Autoimunitas tidak harus bingung dengan alloimmunity.
Autoimunitas adalah kegagalan sistem ekebalan untuk mengenali sel tubuhnya sendiri. Sistem kekebalan menganggap sel sebagai antigen dan menghasilkan antibodi untuk melawannya.Contoh: Penyakit Lupus.





























BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN


Oke sampai pada penghujung buku biologi kelas 11 karangan purnomo, kali ini kita akan membahas gangguan pada sistem kekebalan tubuh.semoga bermanfaat

Anda tentunya pernah merasakan gangguan pada tubuh yang ditandai adanya rasa sakit, misalnya flu. Apa sebenarnya yang menyebabkan timbulnya suatu penyakit? Anda juga sering mendengar atau membaca penyakit AIDS. Bagaimana AIDS dapat menyerang manusia? Berikut ini akan dipelajari apa yang menyebabkan penyakit khususnya penyakit AIDS.


1. Penyebab Penyakit
Mikrobia yang menyebabkan penyakit disebut kuman penyakit (patogen). Mikrobia tersebut dapat berupa bakteria, jamur, maupun virus. Bakteri dan jamur sebagian bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi berbeda dengan virus, yang merupakan patogen memiliki sifat dapat menyebabkan penyakit. Sifat virus selalu hidup pada organisme hidup lain (sebagai parasit). Di dalam tubuh organisme lain, virus mampu berkembang biak secara capat dan dapat secara terus-menerus berubah membentuk strain baru yang tahan terhadap obat. Contoh penyakit yang disebabkan oleh aktivitas virus adalah influenza dan AIDS. Perhatikan Gambar 11.9.



  1. http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
  2. http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
  4. http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
  5. http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
  6. http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-068114009068114048068114055/
terbentuknya antibodi.Antigen memiliki struktur tiga dimensi dengan dua atau lebih determinant site.Determinant site merupakan bagian dari antigen yang dapat melekat pada bagian sisi pengikatan pada antibodi.Antigen dapat berupa protein, sel bakteri, atau zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu mikroorganisme.
Antibodi adalah molekul protein (immunoglobulin) yang memiliki satu atau lebih tempat perlekatan (combining sites) yang disebut paratope (Brownlee, 2007).Antigen adalah molekul asing yang mendatangkan suatu respon spesifik dari limfosit. Salah satu cara antigen menimbulkan respon kekebalan adalah dengan cara mengaktifkan sel B untuk mensekresi protein yang disebut antibodi. Istilah antigen sendiri merupakan singkatan antibodi-generator (pembangkit antibodi).Masing-masing antigen mempunyai bentuk molekuler khusus dan merangsang sel-sel B tertentu untuk mensekresi antibodi yang berinteraksi secara spesifik dengan antigen tersebut (Campbell, 2004).Interaksi antigen antibodi merupakan interaksi kimiawi yang dapat dianalogikan dengan interaksi enzim dengan substratnya.Spesifitas kerja antibodi mirip dengan enzim (Sadewa, 2008).
Kompleksitas antara antigen-antibodi terjadi saat antiserum dicampur dalam perbandingan 1:1 dengan antigen. Ikatan antara antigen-antibodi terjadi karena  kekuatan kimia dan molekuler yang dibangkitkan antara faktor antigen dan area pengikat antigen pada Fab end molekul antibodi. Faktor antigen berasal dari permukaan molekul dan dalam reaksinya dengan imunoglobulin akan cocok dengan salah satu reseptor imunoglobulin. Ikatan yang terjadi antara antigen dan molekul imunoglobulin walaupun sangat spesifik namun ikatannya lemah dan reversibel. Ikatan elektrostatik yang didapatkan dari interaksi antara beban positif dan negatif dalam molekul antigen dan antibodi, ikatan hidrogen, dan kekuatan intermolekul tipe Van der Waals adalah yang terpenting. Beberapa contoh penerapan adanya reaksi antigen-antibodi.
a) Golongan darah dan transfusi darah
Tes aglutinasi adalah pendiagnosa yang berguna untuk mendeteksi dan mengukur antibodi spesifik dalam serum pasien, untuk mengidentifikasi antigen seperti bakteri dan virus (yang dikenal dengan antisera) serta untuk menentukan golongan darah.Hemaglutinasi adalah aglutinasi sel darah merah oleh antibodi yang spesifik untuk antigen membran sel. Pemeriksaan golongan darah adalah contoh dari hemaglutinasi. Molekul antibodi dengan satu reseptor pengikat dan satu reseptor bebas terikat pada antigen membentuk jembatan (linkage) antara 2 mokelul antigen.Ikatan silang antigen-antibodi ini berlanjut membentuk pola geometris komplek tiga dimensi sampai menghasilkan satu kelompok besar.Aglutinasi ini terjadi bila ukuran antigen lebih dari 2 μm (Nolte, 1977).
Golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketidakhadiran antigen.Struktur kimia antigen golongan darah disusun oleh rantai gula panjang berulang-ulang yang disebut fukosa, yang dengan sendirinya membentuk antigen O bagi golongan darah O. Fukosa juga berperan sebagai dasar dari golongan darah lainnya. Golongan darah A adalah antigen O (fukosa) ditambah gula yang disebut N-asetil alactosamin yang ditambahkan pada ujungnya. Golongan darah B adalah fukosa ditambah gula berbeda, D-galactosamin, pada ujungnya.Golongan darah AB adalah fukosa ditambah N-asetil galactosamin dan D-galactosamin.Rantai gula panjang berulang-ulang ini seperti antena, yang memproyeksi keluar dari permukaan sel-sel kita, mengawasi antigen asing. Masing-masing golongan darah memproduksi antibodi terhadap golongan darah lainnya.Inilah mengapa kita bisa menerima transfusi dari sebagian golongan darah tetapi tidak dari yang lainnya. Antibodi golongan darah ini tidak berada di sana untuk memperumit transfusi, tetapi lebih untuk melindungi tubuh dari zat-zat asing, seperti bakteri, virus, parasit dan beberapa makanan nabati yang mirip antigen golongan darah asing. Ketika sistem kekebalan tubuh berusaha mengidentifikasi karakter yang mencurigakan, salah satu hal pertama yang dicarinya adalah antigen golongan darah. Jika sistem kekebalan tubuh bertemu salah satu zat yang mirip golongan darah yang berbeda, ia akan menciptakan antibodi untuk melawannya. Reaksi antibodi ini dikarakteristikkan oleh proses yang disebut aglutinasi (penggumpalan sel). Ini berarti antibodi melekat pada antigen dan menjadikannya sangat lengket. Ketika sel, virus, parasit dan bakteri digumpalkan, mereka melekat satu sama lain dan “menggumpal”, yang menjadikan tugas pembuangan mereka lebih mudah. Ini lebih seperti memborgol kriminal menjadi satu. Mereka menjadi tidak berbahaya daripada ketika dibiarkan bergerak dengan bebas. Aglutinasi merupakan konsep penting dalam analisis golongan darah. Antibodi golongan darah ini, yang seringkali disebut isohemaglutinin, merupakan antibodi paling kuat dalam sistem kekebalan tubuh, dan kemampuan mereka untuk menggumpalkan sel-sel golongan darah yang berbeda sangat kuat sehingga bisa diamati dengan cepat di slide kaca dengan mata biasa.
b) Pencangkokan jaringan dan transplantasi organ
Kompleks histokompatibilitas mayor (MHC), yang merupakan sidik jari protein yang unik untuk setiap individu, bertanggung jawab atas stimulasi penolakan pencangkokan jaringan dan transplantasi organ. Molekul MHC asing bersifat antigenik dan menginduksi respon kekebalan melawan jaringan atau organ yang didonorkan itu. Untuk meminimalkan penolakan, upaya-upaya telah dilakukan untuk sedekat mungkin mencocokkan MHC jaringan donor dengan MHC jaringan resipien (penerima).
Share  

Jumat, 25 Mei 2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,karena berkat rahmat dan izin-nya sehingga kami bisa menyelesaikan MAKALAH BIOLOGI ini, yang berjudul Antigen danAntibodi
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai. Antigen dan antibody  Saya tahu bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, oleh karena itumohon maaf bila ada kesalahan dalam makalah ini. dan saya harap kankritik maupun saran dari para tugas di masa mendatang
pembaca atau pengguna
makalah ini sebagaiperbaikan







                                                                                            



Pamekasan 10-05-2012
Penulis:Mahmud Ali








                                                Daftar isi
Kata pengantar ..................................................................................................
Daftar isi.............................................................................................................
Bab I pendahuluan .............................................................................................
A.     Latar belakang………………………………………………………
Bab II Pembahasan............................................................................................
A.     Antigen .................................................................................................
B.     Antibody……………………………………………………………
Bab III Penutup..................................................................................................
A.     Kesimpulan ..............................................................................................
Daftar pustaka....................................................................................................














BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang 
PengertianAntigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun,terutama dalam menghasilkanantibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabungdengan protein-pembawaatau
       carrier                                           
.
Antibodi( bahasa Inggris: antibody, gamma globulin adalahglikoproteindenganstruktur tertentu yang disekresi dari pencerap
[1] limfosit-Byang telah teraktivasimenjadisel plasma,
[2]sebagai respon dariantigentertentu dan reaktif terhadap antigentersebut.
[3]Sistemimunitas manusiaditentukan oleh kemampuantubuhuntuk  memproduksi antibodi untuk melawanantigen.Antibodi dapat ditemukan padadarah  ataukelenjar  tubuh vertebratalainnya, dan digunakan olehsistem kekebalan tubuh  untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteridanvirus. Molekulantibodi beredar di dalam  pembuluh darah dan memasuki jaringan tubuh  melalui proses peradangan.
Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut
rantai
             Tiap antibodi memiliki duarantai beratbesar dan dua rantai ringan.
[4]Terdapat beberapa tipe berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodiyang berbeda, yang dimasukan ke dalam kelas (en:
I       sotype  yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat. Lima
         isotype
      antibodi yang berbeda diketahui berada padatubuh mamalia danmemainkan                  asing berlainan yang masuk ke dalamtubuh,


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Antigen
Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri. Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) dipasangkan ke protein-pembawa. Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.Dalam faktanya kekuatan antibody seseorang tersebut dalam melawan antigen yang terdapat dalam tubuh seseorang. Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus.        Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua [rantai ringan]. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut sel B. Terdapat beberapa tipe yang berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam isotipe yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima isotipe antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing yang berbeda yang ditemui.
Pada umumnya, antigen-antigen dapat di klasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu antigen eksogen dan antigen endogen.antigen eksogen adalah antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes dalam bentuk mikroorganisme,tepung sari,obat-obatan atau polutan. Antigen ini bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksi sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi, seperti pada asma. Virus influenza misalnya yang merupakan penyebab utama epidemik penyakit saluran pernapasan pada manusia, terdapat di alam dalam berbagai jenis antigenic yang dikenal sebagai A, B, dan C. Jenis-jenis ini menggambarkan berbagai macam-macam mutasi virus. Populasi yang rentan akan diinfeksi oleh serotype tertentu. Setelah sembuh dan imunitas terbentuk, virus ini tidak lagi memperbanyak diri, karena mereka tidak cukup mendapat individu rentan untuk mendapatkan infeksi lanjutan.Namun sesuai dengan tekanan selektif, virus ini diketahui melakukan mutasi, kemudian akan melakukan mutasi, kemudian akan muncul varian baru virus influenza. Varian baru ini, bila cukup virulen bertanggungjawab pada epidemik baru. Dengan demikian manusia mampu mengatasi suatu epidemik, tetapi organisme menciptakan epidemi baru.
Antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi antigen-antigen berikut:antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen idiotipik atau antigen alogenik (homolog). Antigen senogeneik adalah antigen yang terdapat dalam aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya, antigen-antigen ini penting untuk mendiagnosa penyakit. Kelompok-kelompok antigen yang paling banyak mempunyai arti klinik adalah kelompok-kelompok antigen yang digunakan untuk membedakan satu individu spesies dengan individu spesies yang sama. Pada manusia determinan antigen semacam ini terdapat pada sel darah merah,sel darah putih trombosit, protein serum, dan permukaan sel-sel yang menyusun jaringan tertentu dari tubuh, termaksud antigen-antigen histokompatibilitas. Antigen ini dikenal antigen polomorfik, karena adanya dua atau lebih bentuk-bentuk yang berbeda secara genetik didalam populasi.
Sifat-sifat umum imunogen
1. Keasingan
Kebutuhan utama dan pertama suatu molekul untuk memenuhi syarat sebagai imunogen adalah bahwa zat tersebut secara genetik asing terhadap hospes. Secara alami respon imun akan terjadi pada komponen yang biasanya tidak ada dalam tubuh atau biasanya tidak terpapar pada sistem limforetikuler hospes.
2. Sifat-sifat Fisik
Agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai ukuran minimum tertentu, imunogen yang mempunyai berat molekul yang kecil, respon terhadap hospes minimal, dan fungsi zat tersebut sebagai hapten sesudah bergabung dengan proten-proten jaringan. Hapten dapat merangsang terjadinya respon imun yang kuat jika bergabung proten pembawa dengan ukuran sesuai.Perlu diperhatikan bahwa hapten-proten diarahkan pada (1)hapten,(2)pembawa, dan (3)daerah spesifikasi tumpang tindih. yang melibatkan hapten dan unsur yang berdekatan lainnya. Pada imunitas humoral, spesifisitas diarahkan pada hapten.sedangkan pada imunitas selular, reaktifitas diarahkan baik pada hapten maupun pada proten pembawa.
3. kompleksitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputi baik sifat fisik maupun kimia molekul. Keadaan aggegasi molekul misalnya dapat mempengaruhi imunogenitas. Larutan proten-protein monometrik dapat benar-benar merangsang terjadinya keadaan refraktair atau tolerans bila berada dalam bentuk monometrik, tetapim sangat imunogen bila dalam berada polimetrik atau keadaan agregasi.
4. Bentuk-bentuk (Conformation)
Tidak adanya bentuk dari molekul tertentu yang imunogen. Polipeptid linear atau bercabang, karbohidrat linear atau bercabang, serta protein globular, semuanya mampu merangsang terjadinya respon imun.Meskipun demikian antibodi yang dibentuk dari aneka macam kombinasi struktur adalah sangat spesifik dan dapat dengan cepat mengenal perbedaan-perbedaan ini. Bila bentuk antigen berubah, antibodi dirangsang dalam bentuk aslinya yang tidak bergabung lagi
5. Muatan (charge)
Imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu;tidak terbatas pada molekuler tertentu, zat-zat yang bermuatan positif, negatif, dan netral dapat imunogen. Namun demikian imunogen tanpa muatan akan memunculkan antibodi yang tanpa kekuatan . Telah terbukti bahwa imunitas dengan beberapa imunogen bermuatan positif akan menghasilkan imunogen bermuatan negatif.
6. Kemampuan masuk
Kemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan  hasil respon imun. Perkembangan baru-baru ini telah memungkinkan penelitian untuk mempersiapkan polipeptid imunogenik sintetik yang berisi sejumlah asam amino terbatas dan yang susunan kimianya dapat ditentukan.
1.Mekanisme
A.     Masuknya Antigen
Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak substansi bermolekul kecil yang bisa masuk ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa menjadi antigen bila dia melekat pada protein tubuh kita. Substansi kecil yang bisa berubah menjadi antigen tersebut dikenal dengan istilah hapten. Substansi-substansi tersebut lolos dari barier respon non spesifik (eksternal maupun internal), kemudian substansi tersebut masuk dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis pembentukan antibodi.
Contoh hapten dia antaranya adalah toksin poison ivy, berbagai macam obat (seperti penisilin), dan zat kimia lainya yang dapat membawa efek alergik.
B.      Keterkaitan Antigen dengan Pembentukan Antibodi
Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel limfosit B. Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma kemudian akan membentuk antibody yang mampu berikatan dengan antigen yang merangsang pembentukan antibody itu sendiri. Tempat melekatnya antibody pada antigen disebut epitop, sedangkan tempat melekatnya antigen pada antibodi disebut variabel.
C.      Interaksi Antigen dan Antibodi
Secara garis besar, interaksi antigen-antibodi adalah seperti bagan berikut:
Antigen/hapten masuk ke tubuh melalui makanan,
         minuman,udara,injeksi,atau kontak langsung
Antigen berikatan dengan antibody
Histamine keluar dari sel mast dan basofil
Timbul manifestasi alergi
Interaksi tingkat sekunder terdiri atas beberapa jenis interaksi, di antaranya:
1. Netralisasi
Adalah jika antibody secara fisik dapat menghalangi sebagian antigen menimbulkan effect yang merugikan. Contohnya adalah dengan mengikat toksin bakteri, antibody mencegah zat kimia ini berinteraksi dengan sel yang rentan.
2. Aglutinasi
Adalah jika sel-sel asing yang masuk, misalnya bakteri atau transfuse darah yang tidak cocok berikatan bersama-sama membentuk gumpalan.
3. Presipitasi
Adalah jika complex antigen-antibodi yang terbentuk berukuran terlalu besar, sehingga tidak dapat bertahan untuk terus berada di larutan dan akhirnya mengendap.
4. Fagositosis
Adalah jika bagian ekor antibody yang berikatan dengan antigen mampu mengikat reseptor fagosit (sel penghancur) sehingga memudahkan fagositosis korban yang mengandung antigen tersebut.
5. Sitotoksis
Adalah saat pengikatan antibody ke antigen juga menginduksi serangan sel pembawa antigen oleh killer cell (sel K). Sel K serupa dengan natural killer cell kecuali bahwa sel K mensyaratkan sel sasaran dilapisi oleh antibody sebelum dapat dihancurkan melalui proses lisis membran plasmanya..
Contoh
Contoh-contoh antigen antara lain:
1. Bakteri
2. Virus
3. Sel darah yang asing
4. Sel-sel dari transplantasi organ
5. Toksin
B. Zat Anti (Antibodi)
Antibodi adalah protein yang dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai. Tiap antibodi memiliki dua rantai berat besar dan dua [[rantai ringan]. Antibodi diproduksi oleh tipe sel darah yang disebut sel B. Terdapat beberapa tipe yang berbeda dari rantai berat antibodi, dan beberapa tipe antibodi yang berbeda, yang dimasukan kedalam isotype yang berbeda berdasarkan pada tiap rantai berat mereka masuki. Lima isotype antibodi yang berbeda diketahui berada pada tubuh mamalia, yang memainkan peran yang berbeda dan menolong mengarahkan respon imun yang tepat untuk tiap tipe benda asing yang berbeda yang ditemui
Antibodi terdiri dari sekelompok protein serum globuler yang disebut sebagai  (Ig). Sebuah molekul antibody umumnya mempunyai dua tempat pengikatan antigen yang identik dan spesifik untuk epitop (determinan antigenik) yang menyebabkan produksi antibody tersebut. Masing-masing molekul antibody terriri atas empat rantai polipeptida, yaitu dua rantai berat (heavy chain) yang identik dan dan dua rantai ringan (light chain) yang identik, yang dihubungkan oleh jembatan disulfida untuk membentuk suatu molekul berbentuk Y. Pada kedua ujung molekul berbentuk Y itu terdapat daerah variabel (V) rantai berat dan ringan. Disebut demikian karena urutan asam amino pada bagian ini sangat bervariasi dari satu antibodi ke antibodi yang lain. Daerah V rantai berat dan daerah V rantai ringan secara bersama-sama membentuk suatu kontur unik tempat pengikatan antigen milik antibodi. Interaksi antara tempat pengikatan antigen dengan epitopnya mirip dengan interaksi enzim dan substratnya: ikatan nonkovalen berganda terbentuk antara gugus-gugus kimia pada masing-masing molekul.(Campbell).
.
Imunoglobulin dalam serum terutama terdiri dari fraksi protein yang mempunyai berat molekul sekitar 150.000 (angka sedimentasi 7S) dan komponennya adalah IgG, dan fraksi lain dengan berat molekul 900.000 (19S) yang ternyata IgM.
1.      Macam Zat Anti
        Zat anti dikeluarkan oleh Limfosit B yang telah berubah menjadi sel plasma dan secara tidak langsung menyebabkan dekstruksi zat asing.
      Berdasarkan aktivitas biologisnya, antibodi dibagi menjadi:
1. Imunoglobulin G ( Ig G) disebut juga rantai – γ (gamma)
Immunoglobulin yang paling banyak di dalam tubuh, dihasilkan dalam jumlah besar ketika tubuh terpajan ulang ke antigen yang sama. Ia memberikan proteksi utama pada bayi terhadap infeksi selama beberapa minggu setelah lahir karena IgG mampu menembus jaringan plasenta. IgG yang dikeluarkan melalui cairan kolostrum dapat menembus mukosa usus bayi dan menambah daya kekebalan. IgG lebih mudah menyebar ke dalam celah-celah ekstravaskuler dan mempunyai peranan utama menetralisis toksin kuman dan melekat pada kuman sebagai persiapan fagosistosis serta memicu kerja system komplemen. Dikenal 4 subklas yang disebut IgG1, IgG2, IgG3 dan IgG4. Perbedaannya terletak pada rantai berat (H) yang disebut 1, 2, 3 dan 4.
2. Imunoglobulin A ( Ig A) disebut juga rantai –α (alpha)
IgA dihasilkan paling banyak dalam bentuk dimer yang tahan terhadap proteolisis berkat kombinasi dengan suatu zat protein khusus, disebut secretory component, oleh sel-sel dalam membrane mukosa. Imunoglobin yang dikeluarkan secara selektif di dalam sekresi air ludah, keringat, air mata, lendir hidung, kolostrum, sekresi saluran pernapasan dan sekresi saluran pencernaan. IgA yang keluar dengan sekret juga diproduksi secara lokal oleh sel plasma. Kehadirannya dalam kolostrum (air susu pertama keluar pada mamalia yang menyusui) membantu melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Fungsi utama IgA adalah untuk mencegah perlautan virus dan bakteri ke permukaan epitel. Fungsi IgA setelah bergabung dengan antigen pada mikroorganisme mungkin dalam pencegahan melekatnya mikroorganisme pada sel mukosa.
Sifat-sifat fisika dari  kelas utama immunoglobulin
Nama (WHO)
IgG
IgA
IgM
IgD
IgE
Angka sedimentasi
7S
7S,9S, 11S*
19S
7S
8S
Berat molekul
150.000
160.000 dan dimmer
900.000
185.000
200.000
Jumlah unit 4-peptida dasar
1
1, 2*
5
1
1
Rantai berat (H)
γ
α
μ
Δ
ε
Rantai ringan
κ, λ
κ, λ
κ, λ
κ, λ
κ, λ
Susunan molekul
γ2κ2
γ2κ2
(α2κ2)1-2
(α2λ2) 1-2
(α2κ2) 2S*
(α2λ2) 2S*
(μ2κ2)5
(μ2λ2)5
δ2κ2
δ2λ 2 (?)
ε 2κ2
ε2λ 2
Valensi untuk mengikat antigen
2
2, 4
10
2
2
Konsentrasi serum normal (mg/ml)
8-16
1,4-4
0,5-2
0-0,4
17-450 **
% imunoglobulin total
80
13
6
0-1
0,002
% karbohidrat
3
8
12
13
12
* = bentuk dimmer dalam sekresi mempunyai komponen S
** = 1ng = 10-9 g
Sifat-sifat biologi lima kelas utama immunoglobulin manusia

IgG
IgA
IgM
IgD
IgE
Sifat utama
Ig terbanyak dalam cairan tubuh
Ig utama dalam sekresi
Aglutinin efektif produksi dini reaksi imun
Terdapat pada permukaan limfosit bayi
Timbul pada infeksi parasit, penyebab atopic allergy
Ikatan komplemen
+
-
+
-
-
Tembus plasenta
+
-
-
-
-
Melekat pada mast cell dan sel basofil
-
-
-
-
+
Daya pelekatan pada makrofag
+
+/-
-
-
-
2.      Tempat, Cara, dan Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi
.a. Tempat Pembentukan Antibodi
Antibodi dibentuk oleh sel plasma yang yang berasal dari diferensiasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen. Selama berdiferensiasi menjadi sel plasma, limfosit B membengkak karena retikulum endoplasma kasar (tempat sintesis protein yang akan dikeluarkan) sangat berkembang. Karena antibodi adalah protein, sel-sel plasma pada dasarnya menjadi pabrik protein yang produktif, menghasilkan sampai dua ribu molekul antibodi per detik. Sedemikian besarnya komitmen perangkat pembuat protein di sel plasma untuk menghasilkan antibodi membuat sel tersebut tidak mampu mempertahankan sintesis protein untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhannya sendiri. Sebagai akibatnya, sel plasma mati dalam rentang waktu lima sampai tujuh hari.
b.Cara Pembentukan Antibodi
Mekanisme sebenarnya dari pembuatan antibodi sebagai reaksi atas masuknya antigen masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memicu timbulnya beberapa teori yang memberi gambaran mengenai sintesis antibodi ditinjau dari beberapa sudut.
I. Teori Selektif
Teori ini menyatakan bahwa pada permukaan setiap sel pembentuk antibodi di dalam tubuh terdapat gugusan-gugusan kimia yang khas, yang disebut side chain, semacam reseptor yang berfungsi seperti antibodi dan dapat mengikat antigen yang sesuai untuknya. Antigen itu akan merusak reseptor yang berlebihan dan dilepaskan oleh sel ke dalam serum sebagai antibodi. Teori ini kemudian ditinggalkan karena dianggap tidak masuk akal bahwa untuk berbagai macam antigen yang tidak terbatas banyakya telah disediakan resaptor yang sesuai pada permukaan sel.
II. Teori Instruktif
Teori ini menyatakan bahwa antigen bekerja sebagai cetakan atau template dan persediaan gamma-globulin di dalam badan yang belum mempunyai bentuk tertentu kemudian menyesuaikan bentuknya sehingga berupa bentuk komplementer dari antigen. Bentuk ini kemudian dapat dipertahankan dengan ikatan-ikatan disulfida, ikatan-ikatan hydrogen dan sebagainya. Teori ini tidak dapat dipertahankan setelah diketahui bahwa sifat khas antibodi ditentukan oleh urutan asam amino di bagian variabel FAB (Fragment Antigen Binding), yang pembentukannya ditentukan oleh suatu messenger RNA dan perubahan mRNA tidak dapat terjadi secepat kontak dengan antigen
Respon
Ketika hewan atau manusia diinjeksi antigen, terjadilah respon imun primer yang ditandai dengan munculnya IgM beberapa hari setelah pemaparan, sehingga ada kenaikan pendeteksian antibodi dalam serum, bergantung pada rute infeksi dan dosis serta antigen alami. Konsentrasi antibodi meningkat tajam dalam waktu 1-10 minggu, kemudian turun di bawah level deteksi. Umumnya, IgM muncul lebih dahulu dari IgG dalam respon primer. Saat antara antigen dan munculnya IgM disebut lag phase. Kadar IgM mencapai puncaknya setelah kira-kira 7 hari. 6-7 hari setelah pemaparan, dalam serum mulai dapat dideteksi IgG, sedangkan IgM mulai berkurang sebelum kadar IgG mencapai puncaknya yaitu 10-14 hari setelah pemaparan antigen. Kadar antibodi kemudian berkurang dan umumnya hanya sedikit yang dapat dideteksi 3-4 minggu setelah pemaparan
.c. Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Antibodi
Perbedaan dalam respon imun primer dan sekunder , kadar antibodi yang dibentuk, lamanya lag phase dan lain-lain sangat bergantung pada beberapa faktor, antara lain :
1. Jenis antigen
2. Dosis antigen yang diberikan ke darah
3. Cara masuk antigen ke tubuh
4. Sensitivitas teknik yang digunakan untuk mengukur antibodi
KEGUNAAN ZAT ANTI
Imunodiagnosis
Pada imunodiagnosis ini dideteksi dengan menggunakan reaksi kekebalan hospes dan antigen dari parasitnya. Reaksi kekebalan hospes spesifik yang dapat digunakan untuk imunodagnosis terdiri dari 2 macam:
1. Reaksi humoral
Respon imun humoral, dipengaruhi oleh imunoglobulin, gammaglobulin dalam darah, yang disintesis oleh hospes sebagai respon terhadap masuknya benda antigenik. Imunodiagnosis dengan reaksi humoral adalah dengan mendeteksi zat anti (imunoglobulin) yang ada dalam serum/plasma.Ada 5 kelas yaitu Ig G, Ig M, Ig D, Ig A, Ig E. Diagnosis parasit secara imunologi terutama ditujukan pada Ig G, Ig A dan Ig E, terutama Ig G. Hal ini disebabkan karena Ig G terdapat sebanyak 80% dari seluruh Imunoglobulin, sebaliknya Ig E hanya 0,002% dan Ig M 13%.
    1. Reaksi Selular
respon imun selular, dilakukan secara langsung oleh limfosit yang berproliferasi akibat masuknya antigen tersebut. Sel-sel ini bereaksi secara spesifik dengan antigen (tanpa intervensi dari imunoglobulin). Imunodiagnosis dilakukan dengan cara mengambil limfosit dari tubuh dan direaksikan dengan parasit atau antigen, dikatakan positif bila jumlah limfosit yang berproliferasi atau menempel dengan antigen cukup banyak.
Perancangan obat-obatan
Teknologi antibody monoclonal
Teknologi ini telah tersedia untuk pengobatan kanker. Herceptin, sejenis antibody yang direkayasa secara genetik, dan menghambat bentuk umum kanker payudara yang agresif dengan cara berikatan dengan reseptor factor pertumbuhan yang terdapat berlimpah pada sel-sel kanker.
Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kata vaksinasi berasal dari bahasa Latin vacca yang berarti sapi – diistilahkan demikian karena vaksin pertama berasal dari virus yang menginfeksi sapi (cacar sapi). Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi. Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas atau sistem kekebalan pada tubuh terhadap virus. Terbuat dari virus yang telah dilemahkan dengan menggunakan bahan tambahan seperti formaldehid, dan thymerosal. vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi. antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit. vaksin tidak hanya menjaga agar sehat, tetapi juga membantu membasmi penyakit yang serius yang timbul pada masyarakat
Vaksin berikut boleh didapati di klinik swasta :
1.       
    • aP acellular Pertussis yang dibuatdari kompenan bakteria
    • Varicella (demam cacar air)
    • Influenzae
    • Hepatitis A
    • Demam taifod




DAFTAR PUSTAKA
  1. http://www.stimuno.com/index.php?mod=article&id=113
  2. http://drveggielabandresearch.blogspot.com/2008/05/sistem-imun.html
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kekebalan
  4. http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/1-virus-sistem-imun-dan-antibiotika.html
  5. http://rhamnosa.wordpress.com/2006/03/11/stimuno-si-penguat-sistem-imun/
  6. http://mikrobia.wordpress.com/2007/03/08/sistem-kekebalan-tubuh-068114009068114048068114055/